Jumat, 06 November 2009

teknologi komunikasi televisi

Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.


Televisi merupakan teknologi yang memnfaatkan komponen audio visual. Gambar yang direkam menggunakan kamera televisi, ditansmisikan kepada komponen televisi dalam bentuk sinar elektron yang kemudian berubah menjadi energi listrik dengan menggunakan electromagnet. Dengan begitu gambar yang terekam kamera dapat muncul di layar televisi. Penggunaan jaringan satelit komunikasi memungkinkan siaran televisi dapat disaksikan oleh masyarakat dunia. Komponen-komponen kamera televisi sendiri aslinya merupakan rancangan dari Thomas Alva Edison. Namun pada perkembangannya, Lumiere bersaudara menemukan sistem proyeksi cahaya melalui transparansi filmstrip.

Pada awal kemunculannya, televisi hanya menampilkan gambar hitam-putih yang disertai dengan latar belakang musik. Film-film yang ditampilkan pun adalah film-film bisu tanpa suara. Para aktris dan aktor film hanya berakting dengan gerakan pantomim. Aktor-aktor film bisu yang saat itu terkenal adalah Rudolph Valentino, Lillian Gish, dan Charlie Chaplin.

Pada tahun 1930an, kamera dilengkapi fasilitas yang tidak hanya dapat merekam gambar tapi juga suara, sehingga film-film bisu pun tergantikan dengan adanya film-film bersuara. Pada awal kemunculan film bersuara, film-film dipenuhi oleh tema yang lebih menampilkan suara, sehingga banyak sekali film yang muncul merupakan drama musical yang menonjolkan nyanyian dan tarian. Kemudian pada tahun 1940an, film-film yang disiarkan televisi menjadi lebih serius dan lebih banyak menonjolkan percakapan atau akting para pemain atau pula lebih kepada jalan ceritanya.

Munculnya teknologi video, memungkinkan film dapat disaksikan kapan saja oleh audience. Selama ini, sebelum muncul video, film yang telah ditayangkan tidak dapat disaksikan lagi oleh audience. Video juga dianggap sebagai metode penyimpanan data terbaru saat itu, bukan hanya film. Dalam perkembangannya, muncul CD dalam bentuk kepingan cakram yang lebih ringan, lebih mudah dibawa, dan memiliki sistem memory lebih besar. CD kemudian berkembang menjadi digital video disc (DVD) yang memungkinkan penyimpanan data ke dalam format yang lebih kompleks dengan sistem memory yang lebih besar daripada CD.

Perkembangan teknologi televisi sekarang memperlihatkan kemajuan yang sangat pesat. Jika sebelumnya, gambar ditampilkan hitam-putih, kini gambar dapat disaksikan sesuai dengan warna aslinya. Artinya, semakin majunya teknologi semakin memungkinkan manusia untuk mengakses informasi sesuai dengan realita langsung.

Bahkan dengan kemajuan teknologi komputer sekarang, memungkinkan pembuatan film dengan efek gambar tertentu. Bisa dikatakan efek-efek pada film tersebut merupakan manipulasi gambar yang dibuat seakan-akan kejadian pada film adalah nyata.

Selain itu, juga dapat dibuat film berdasarkan gambar kartun atau animasi. Biasanya film-film animasi lebih dapat menarik perhatian audience dari segala umur.

Tampilan televisi sekarang juga mengalami evolusi. Televisi tidak lagi berbentuk kotak besar tiga dimensi. Ukuran televisi sekarang lebih bervariasi dengan menggunakan layar datar dan dapat diletakkan di mana saja. Bahkan terdapat jenis televisi ukuran besar seperti home theatre, yang membuat audience seakan-akan menonton layaknya di bioskop.

Memang benar banyak sebagian orang mengatakan kalau gambar yang dihasilkan TV LCD dan Plasma memiliki resolusi yang lebih tinggi. Tetapi kekurangannya adalah masa atau umur TV tersebut tidak dapat berumur panjang jika kita memakainya terus-menerus jika kalau dibandingkan dengan TV CRT atau yang dikenal sebagai tivi biasa yang digunakan orang pada umumnya.

Jenis televisi

Perkembangan baru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar